Kamis, 21 Juni 2012

Pemeriksaan Sperma (Analisis Sperma)

I.     TUJUAN :
Pemeriksaan sperma penting dalam masalah fertilitas dan infertilitas. Selain itu juga untuk postvasektomi.

II.  DASAR :
Sperma yang sering disebut juga mani atau semen adalah ejakulat yang berasal dari seorang pria berupa cairan kental dan keruh, berisi sekret dari kelenjar prostat, kelenjar2 lain dan spermatozoa. Pemeriksaan sperma merupakan salah satu elemen penting dalam penilaian fertilitas atau infertilitas. Pemeriksaan sperma meliputi maksroskopis (hal-hal yang terlihat dengan mata telanjang), mikrospkopis, kimia dan imunologi. Namun, di sini yang akan kita lakukan adalah hanya pemeriksaan sperma secara makroskopis dan mikroskopis saja.
Banyak pria yang sering merasa tidak nyaman dengan adanya pemeriksaan sperma hal ini mengingat sperma merupakan produk cairan tubuh yang hanya bisa dikeluarkan sebagai puncak rasa birahi (orgasme). Tidak seperti cairan tubuh lain yang biasa diperoleh dengan cara yang menyakitkan yaitu disuntik seperti darah, cairan sumsum tulang, cairan otak maka cairan sperma ini dikeluarkan dengan cara “tidak menyakitkan”. Tidak semua pria dengan mudah bisa mengeluarkan sperma apalagi disebuah tempat yang cukup asing seperti rumah sakit atau laboratorium. Sebenarnya hal ini tidak bisa menjadi alasan karena saat ini rumah sakit atau laboratorium biasanya telah menyediakan tempat yang dibuat sedemikian rupa agar pasien bisa melakukan proses mengeluarkan sperma dengan nyaman.

III.    ALAT
1.        Wadah/pot dengan penutup
2.        Kertas Label
3.        Gelas ukur 5 atau 10 ml
4.        Kertas indikator
5.        Mikroskop binokuler
6.        Kamar Hitung Improved Neubauer
7.        Pipet Leukosit
8.        Aquadestilata
9.        Minyak Imersi
10.    Objective dan Cover Glass
11.    Gelas Bejana
    
REAGEN
1.        Eosin 0,5%
2.        Giemsa
3.        Wright
4.        Metil alkohol/ methanol

BAHAN PEMERIKSAAN
     -  Cairan Sperma segar

IV.    CARA KERJA
Memperoleh Sampel:
1.         Pasien diminta selama 3 – 5 hari tidak melakukan kegiatan sexual
2.         Pengeluaran ejakulat sebaiknya pagi hari
3.         Jarak dengan laboratorium sedekat mungkin
4.     Air mani ditampung di dalam gelas atau plastik bermulut lebar (sebelumnya  dibersihkan dan dikringkan terlebih dahulu) dan diberi label yang tertulis: Nama, Waktu (Jam) pengeluaran air mani dicatat serta segera diantar ke laboratorium

Pemeriksaan Makroskopis:
1.       Terhadap volume, warna, pH, kekeruhan dan kentalnya air mani
2.       Hitung (ukur) volume air mani dengan memindahkan ejakulat ke dalam gelas ukur 5  atau 10m dan volume baru dapat diukur setelah mani mencair
3.       Catat warna dan kekeruhan air mani
4.    Celupkan kertas indikator ke dalam wadah yang berisi air mani dan cocokkan de ngan skala war pH kemudian catat pH nya.

Pemeriksaan Mikroskopis:
Uji Motilitas :
1.  Teteskan air mani sebanyak 1 tetes yang sudah mencair di atas  objective glass dan tutup dengan cover glass
2.    Pemeriksaan dilakukan dengan lensa objektif 40 X
3.  Perhatikan berapa % spermatozoa yang bergerak aktif dan hitung pula waktu yang sudah berlalu sejak saat ejakulasi, karena semakin banyak waktu lewat semakin  berkurang motilitas spermatozoa Berkurangnya motolitas banyak dipengaruhi oleh cara menyimpan sampel
4. Campurlah sedikit air mani dengan larutan Eosin 0,5% dalam air, untuk membeda-kan spermatozoa yang tidak bergerak aktif dari yang mati. Untuk spermatozoa yang mati  akan  memberi  warna  kemerah-merahan  dan yang  non-aktif saja tidak berwarna
  
Jumlah Spermatozoa:
1. Menghitung spermatozoa dengan menggunakan kamar hitung Improved Neubauer dan teteskanlah air mani dengan pipet leukosit
2.    Untuk mengencerkan dapat digunakan aquadestilata, isilah pipet leukosit dengan   air mani yang sudah mencair dengan aquadest sampai garis bertanda 0,5 dan kemudian aquadest sampai garis bertanda 11
3.  Hitunglah spermatozoa dalam kamar hitung Improved Neubauer  pada permukaan  seluas 1 mm2  Jumlah yang dihitung dikalikan 200.000 untuk mendapatkan jumlah spermatozoa dalam1 ml mani
4.  Pemeriksaan jumlah spermatozoa perlu disarankan untuk dilakukan hitung ulang pada lain waktu karena kualitas air mani seseorang akan berbeda-beda dari satu waktu ke waktu yang lain

Morfologi:
1.    Buatlah apusan air mani seperti membuat apusan darah tepi biarkan mengering pada hawa udara
2.    Kemudian lakukan fiksasi dengan metilalkohol  (methanol) selama 5 menit
3.    Selanjutnya diwarnai dengan Reagen Giemsa/Wright atau lainnya
4.  Periksalah morfologi spermatozoa dengan perbesaran 100 X menggunakan minyak Imersi (kepala dan ekor spermatozoa)
5.    Hitung % kelainan (abnormal) bentuk kepala (terlalu besar, terlalu kecil, terlalu memanjang, inti terpecah dsb) dan bentuk ekor (tidak ada ekor, ada dua ekor, ekor amat pendek dsb)

Jumlah Leukosit:
1.    Hitunglah Leukosit yang ditemukan dalam kamar hitung Improved Neubauer seperti hitung sel leukosit pada sediaan darah dan
2.    Catat jumlah leukositnya

V.         HASIL PRAKTIKUM DAN NILAI NORMAL


HASIL
NILAI NORMAL
SATUAN
MAKROSKOPIS



1. Volume
2,5 ml
2-5
ml
2. pH
8
7,2 - 7,8

3. Warna
Putih kekuningan
Putih kekuning-kuningan

4. Kekentalan
Kental
Kental

5. Bau
Khas (Chlor)
Khas (Chlor)

6. Pencairan
20 menit
10 – 20
menit
MIKROSKOPIS

1.Uji Motilitas

-          Pergerakan Aktif
70
> 50
%
-          Pergerakan Lemah
20
< 30
%
-          Tak Bergerak
10
< 20
%
2. Jumlah Sperma
65.650.000
60 - 150 Juta
ml
3. Morfologi Spermatozoa

    a. Normal
       - Kepala

70

> 60


%

       - Ekor
65
    b. Abnormal:    
       - Kepala

30

< 40


%
       - Ekor
35
4. Jumlah Lekosit
85
100
ul
5. Aglutinasi
Negatif
NEGATIF
+/-


VI.   KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis pada sperma, tidak ditemukan kelainan terutama tanda-tanda infertilitas.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Bagus, tapi nggak ada referensi.

Anonim mengatakan...

sperma yang digunakan dari manusia ya? berarti praktikannya sebelum praktikum ngeluarin dulu spermanya sendiri2..
seru kayaknya.

Anonim mengatakan...

nggak ada tinjauan pustakanya

Unknown mengatakan...

mksh sudah membantu saya membuat laporan.

Posting Komentar